Minggu, 08 November 2015

Belajar Konsep Waktu & Disiplin Anak

Awalnya, El kalau diminta mandi, paling patuh & cepat dijalanin, ibunya hanya ucap misal "El 5 menit lagi ya mandi", atau "Ibu hitung sampai 10 ya", atau juga coba dikasih pilihan, misal "El mau mandi setelah atau sebelum nonton TV?" 

Sekarang yang terjadi , El mulai sering menunda mandi pagi & sore hari, ada aja alasan-alasannya. kalimat-kalimat yang sering ibu ucap, udah mulai ga ampuh, sedangkan kalau main paksa aja, yang ada anak akan tantrum dan nangis :(

Ga habis akal, mulai coba gunain jam dinding. El yang lagi asyik main, ibu panggil "El, lihat ibu..sekarang jarum panjang ada di angka 9, nanti jarumnya jalan tuk..tuk..tuk.., pas di angka 1, tandanya el berenti main trus mandi ya"... dia terlihat antusias lihat jam dinding  & minta digendong utk lihat klo jarum jam itu bisa bergerak (padahal udah lama jam ada di dinding, hanya aja dia belum paham gunanya untuk apa..hehehe). 
"El, itu jarumnya udah di angka 11, sebentar lagi ya jarumnya gerak ke 1".. El lihat lagi ke jam, dia jawab 'iya'. Tepat di angka 1, El mulai berenti main untuk mandi. Kalimat positif  "Waah, ibu senang deh, anak ibu tepat janjijuga sangat buat dia senang dan termotivasi. Dan sekarang dia mulai lagi disiplin untuk mandi sesuai angka jarum jam yang ibu tentuin.. :). Selain itu, positifnya, El juga mulai bisa belajar pengenalan angka sederhana.Yeay!

Selain menggunakan jam dinding, cara lain juga bisa menggunakan konsep waktu Pagi, Siang, Sore dan Malam. Berawal dari penjelasan kalau pagi-sore itu ada matahari, sedangkan tandanya malam hari ada bulan dan bintang. Lalu mulai anak pelan-pelan belajar disiplin menggunakan konsep waktu.

"Ibuuuuu, el mau buat lilin dari terigu... (saat itu minta di sore)." Permintaan El, selalu ibu jawab dan konsisten "El, tadi pagi udah buat lilin, kalau el mau buat lagi bisa di besok pagi ya".. El jawab "Yaaah...lammaaa..." (bahkan sampe nangis), ibu tetap berusaha konsisten "iya, sabar.. tunggu besok pagi. El kalau mau main yang lain aja (mencoba kasih alternatif lain) & lama-lama dia akan paham

Kejadian lain "Ibuuuuu.... El mau nonton 'aku bisa gosok gigi sendiri' di YouTube"... kalau lalu-lalu biasanya langsung dikasih tapi lama-lama jadi kebiasaan. akhirnya coba praktekin ke El. "Boleh El nonton itu di YouTube setelah selesai baca iqro & hapalan doa harian dan Qs.Juz amma ya"... dan ternyata berhasil lho!.. sekarang tiap malam dia jadi lebih rajin dan inisiatif buat ngaji, meskipun selesainya dia bilang "ibu, el udah ngaji, sekarang nonton di youTube ya"..., Tinggal giliran ibunya yang harus konsisten dengan ucapan sendiri & merelakan HP + kuota internet berkurang... hehehe (gpp lah, kalau anak nonton film yg edukatif + maksimal 30 menit + tetap didampingin...)

Itu 2 contoh cara mengajarkan disiplin dengan Konsep Waktu yang saya share, dan akan efisien jika dilakukan secara rutin, juga pastinya dibutuhkan waktu cukup lama & sabar untuk mengajarkannya. Menurut saya, belajar dengan Konsep Waktu sangat penting dilakukan sedari dini. Ketika anak-anak sudah diperkenalkan dan terlatih mengikuti jadwal semenjak kecil, maka mereka akan tumbuh menjadi pribadi disiplin.