Minggu, 27 April 2014

Rumah, Playgroup El

El saat ini berusia 2.5 tahun, di dekat rumah ada playgroup tetapi saya belum berniat menyekolahkannya karena saya merasa el belum membutuhkannya.

Saya membiarkan El seharian di rumah supaya bebas dan tenang melakukan aktivitas yang dia mau sesuai keinginannya tanpa dibatasi waktu, terkadang el asyik main sendiri, atau bersama teman tetangganya yang datang ke rumah.

Saya membiarkan el untuk berinisiatif dan berimajinasi dalam bermain, seperti akhir-akhir ini, el paling senang ke dapur, ambil Teflon kecil+jepitan gorengan+piring dan digunakan untuk 'menggoreng' misal balok kayu kubus dia anggap sebagai tahu, puzzle dianggap sebagai biskuit, dia akan selesai main itu sampai merasa bosan lalu langsung beralih ke mobil-mobilannya, keliling ruang tamu sampai ke teras, masuk lagi ke dalam rumah, main bola, silat sampai akhirnya berenti karena kecapean, hehehe

El juga dapat mengeksplor segala sesuatu yang dia ingin lakukan tanpa harus di 'drive' oleh orang lain. Yang terpenting buat saya adalah memberikan mainan yang edukatif, yang membuat motorik kasar dan halusnya semakin terasah sehingga menstimulasinya menjadi lebih mudah. Saya sangat terbantu dengan adanya online shop saat ini yang banyak sekali menyediakan mainan edukatif tanpa harus belanja ke luar rumah :).

Dengan El diberikan fasilitas mainan yang saya pilihkan dan menitipkan ke pengasuh dan nenek kakeknya untuk ajak el bermain, membuat saya merasa lebih aman saat saya berangkat untuk bekerja. Insyaallah selama ada yang menjaga anak dengan aman di rumah dan mampu menstimulasi dengan baik, maka El saat ini tidak harus masuk playgroup sampai dia merasa siap di usia 4 tahun nanti.







Merangkak, Penting!

Di salah satu TV swasta, saya pernah menonton tayangan mengenai pentingnya merangkak untuk bayi. Ternyata penting sekali manfaat merangkak itu, selain dapat menguatkan leher, lengan,sendi dan otot besar&kecil, juga dapat menghaluskan ketrampilan motorik kasar dan halus, serta melatih keseimbangan dan merangsang kepekaan jarak jauh-dekat.

Gerakan berulang ulang saat merangkak merangsang dan mengembangkan sambungan jaringan syaraf otak,sehingga merangkak sangat berhubungan dengan kecerdasan.

Pernah ada ibu Muda bercerita ke saya karena bangga bayinya dari duduk langsung berdiri dan melewati (skip) fase merangkak dan dianggap progresif. Padahal, dari beberapa penelitian menunjukan akibat bayi skip merangkak -atau hanya merangkak sebentar karena cepat berjalan- mendapat nilai lebih rendah dalam uji kemampuan anak prasekolah. Tidak merangkak saat bayi juga dikaitkan dengan gangguan keseimbangan dan gangguan konsentrasi, dimana efeknya nanti ke depan adalah kesulitan belajar Dan kecerdasan yang tidak optimal.

Sebagai ibu, Saya berusaha untuk tidak melewati fase ini ke El, saat el sudah bisa duduk dengan kuat, saya mulai menstimulasinya untuk mulai merangkak dengan cara :

  • Sering menengkurapkan el untuk merangsang dia mengangkat kepala dan tubuhnya, lalu pelan-pelan bergerak dengan perut (cikal bakal merangkak)
  • Taruh mainan di depan el, saya coba mainkan supaya dia tertarik meraihnya, lalu dia menggeser posisi sedikit dengan perut dan terkadang malah mundur. 
  • Menyediakan mainan seperti bola, membuat el suka 'mengejar' nya

Awalnya el belum ada progres, dia hanya merayap, mengesot dan merangkak mundur, tapi lama kelamaan akhirnya di usia 9 bulan dia mulai bisa merangkak. salah satu aktivitas yang seru dan menyenangkan adalah saat saya ikut merangkak bersama dia dengan penuh semangat...hehehehe.

Wow, penting sekali ternyata merangkak buat bayi ya. Sebaiknya jangan buru buru menstimulasi bayi untuk bisa berdiri atau berjalan,ya!




Jumat, 25 April 2014

MPASI El

6 bulan sesudah el konsumsi Asi, saatnya dia mulai diberikan Mpasi. 1 bulan sebelumnya, saya udah semangat skali menyiapkan keperluan alat masak dan alat makannya.

Di bulan pertama Mpasi, selain masih ASI, el hanya saya berikan buah karena buah lebih mudah dicerna Dan diserap, sehingga tidak memperberat pencernaan bayi. tetapi pemilihan buah juga sangat menentukan konsistensi feses bayi. di hari pertama mpasi, el saya kasih pepaya, lihat dia makan pepaya dengan lahap, tambah semangat saya kasih buahnya, tetapi ternyata besoknya saat lagi mau poop, saya lihat dia agak kesulitan 'ngeden' dan fesesnya pun agak keras.

buah pepaya saya ganti ke buah pear xiang li, setelah dikupas kulitnya lalu dikukus hingga agak lunak dan dihaluskan, alhamdulillah el tetap lahap makannya dan poopnya normal tanpa adegan kesakitan saat ngeden...hehehe.

menu el saat itu memang masih terbatas, hanya buah pear, pisang, zucini. kadang ga sabar ingin kasih dia seperti bubur bayi, tetapi saya paham akan kondisi pencernaan bayi, justru klo langsung diberikan karbohidrat kompleks seperti tepung bubur atau bubur bayi, pencernaan bayi belum terlalu maksimal dalam mengolah zat pati yang ada di karbohidrat kompleks.

memasuki bulan ke-2 mpasi, secara bertahap el mulai makan tepung bubur bayi gasol. agak ribet dibanding tepung bayi instant karena tepung gasol harus dimasak langsung di atas api. demi untuk nutrisi anak, pastinya semua akan dilakukan...:) di bulan ini udah mulai ada beberapa variasi menu el, pagi buah Dan Asi, siang tepung gasol/kabocha, sore buah, malam tepung gasol Dan sepulang saya kerja, Asi bebas diberikan sampai besok paginya...

El usia 9 bulan, mulai meningkat konsumsi menunya ada bubur nasi bayi (1x/hari, selebihnya masih buah, tepung gasol/biskuit dan Asi). idealnya memang mpasi dibuat dari natural food, el udah mulai ada tambahan biskuit bayi karena keterbatasan saya dalam mengontrol asupan yang dia makan disaat saya bekerja. Pembuatan bubur bayi sangat terbantu Dan praktis karena ada alat masak slow cooker. malam masukin beras+cheese/ayam kampung giling+brokoli..besok paginya siap saji dan ktnya masak di slow cooker meminimalkan nutrisi yang terbuang Dari masakan.

selagi el menjadi konsumen pasif, yaitu maksudnya dia belum bisa meminta dan memilih makanan secara langsung, sebagai ibu pastinya saya ingin memberikan makanan yang terbaik dan bernutrisi. pada kenyataannya, disaat saya bekerja, makanan yang diberikan ke El terkadang menjadi kurang sehat karena pengasuhnya bahkan kakek neneknya udah mulai memberikan dia jajanan snack ringan. saat-saat seperti Itu, rasanya ingin sepanjang waktu ada di rumah buat el, supaya bisa mengontrol asupan makanannya.








Selasa, 22 April 2014

Kelahiran El Shirazy

Proses kelahiran bayi secara normal atau ceasar adalah sebuah pilihan. Secara Pribadi, saya Dari awal hamil menginginkan proses lahirnya secara normal.

Usaha yang saya lakukan lebih kepada persiapan fisik dan mental. Secara fisik, di awal bulan ke-4 kehamilan, dimana janin lebih kuat dan rasa mual sudah berkurang, saya mulai melakukan olah raga jalan santai di treadmill, aquafit di kolam renang sampai body weight training di gym temp at saya bekerja. olah raga tersebut rutin dijalankan 2x/minggu selama kehamilan bahkan sampai H-2 kelahiran saya masih menyempatkan ke gym untuk cardio di treadmill..

secara mental, saya berusaha memberikan kalimat-kalimat positif ke diri sendiri Dan calon bayi. bahwa untuk lahir normal nanti, saya perlu makanan sehat supaya berat badan saya tetap di batas kenaikan yang normal dan pengaruhnya berat badan bayi saya nantinya juga ga kebesaran. alhamdulillah berat badan saya di kehamilan naik 13 kg sesuai batas normalnya yaitu 11-15kg. 
secara mental, saya mulai lebih mendekatkan diri kepada-Nya, membiasakan utk membaca alquran sambil mengelus elus perut dan setelahnya bicara ke calon bayi supaya dia mudah utk prose's lahirnya nanti. Selama dalam perjalanan ke tempat kerja, mp3 alquran selalu saya selipkan di kuping..sangat menenangkan hati.

Mental saya sempat down saat bulan ke -8 kehamilan, dokter minta saya untuk operasi secar dengan alasan air ketuban saya semakin berkurang dan berpengaruh ke bayi, nantinya bisa ga selamat di dalam. Astagfirullah, pulang dari dokter saya nangis Dan cari2 informasi di internet mengenai jumlah air ketuban. jawaban2 Dari internet tetap buat saya belum yakin. kondisi galau, hehehe...curhat ke teman,dikasih referensi dokter lain dari teman. besoknya saya Dan suami konsultasi utk meminta second opinion, alhamdulillah jawaban Dari dokter sangat meyakinkan saya Dan mental saya kembali naik.setelahnya saya memilih lanjut ke dokter tersebut.

3x kontrol dengan dokter baru, minggu ke-38 di kamis 10 Nov 2011, saya kontrol kembali Dan dokter memprediksikan masih 1-2 minggu lagi proses kelahirannya tetapi seminggu sekali katanya harus mulai rutin kontrol. Siapa sangka, di sabtu 12 Nov, saat mau sholat dzuhur, ada bercak coklat di celana dalam saya dan mulai terasa mulas datang hilang tapi ga sering. ashar, mules tambah terasa dan ternyata mules krn saya ingin pub. hehehe. sore hari, mules tambah terasa saya datang ke bidan dekat rumah utk memastikan apakah udh pembukaan, dan ternyata belum.
jam 10 Malam setelah sholat isya, perut tambah sering mules, punggung rasanya panas terbakar, ga bisa tidur! akhirnya jam 1 pagi datang ke tempat persalinan, disana suster Dan bidan mengecek klo udah pembukaan 2 Dan prediksi baru minggu siang pembukaan lengkap. Rasanya pembukaan 2 aja benar2 sakit Dan lama, apalagi nunggu mules berjam-jam...

alhamdulillah bayi saya juga ternyata udah ingin cepat lihat ibunya. jam 2.30 pagi saya dibawa ke ruang kamar, diminta istirahat. tapi yg terjadi mules smakin tambah terasa. suami pegangin tangan saya & mp3 murotal alquran saya selipkan di telinga. Jam 3 saya dibawa kembali ke ruang persalinan. alhamdulillah ditemanin suami,kasih semangat disamping saya yg lagi berjuang melahirkan, Minggu 13 November jam 4.50 pagi, anak saya lahir dibantu dokter, bidan Dan suster. 

"subhanallah, allahuakbar" hanya kalimat itu yg terucap saat dokter meletakan bayi saya di Dada utk proses IMD..

saat dijahit dokter sempat Tanya "sakit?" saya jawab 'rasa sakit dijahit udh kebal dibanding sakitnya mules tadi...hehehe'

alhamdulillah Dari usaha Dan DOA, proses kehamilan-kelahiran El Shirazy Yamakasi menjadi sangat Indah karena kemudahan Dan pertolongan Dari Allah SWT.